Archibuana. Powered by Blogger.
RSS

Archimasi



ABSTRAK
Bandara merupakan suatu simpul dari suatu sistem transportasi udara atau sebagai pintu gerbang dari negara ke negara lain. Selain itu juga bandara merupakan salah satu infrastruktur transportasi yang wajib ada dalam setiap negara karena ini sangat penting dalam berperang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi antara negara satu dengan negara lain, karena setiap waktu terjadi pergerakan lalulintas pesawat yang datang dan pergi ke atau dari sebuah bandara udara baik dari dalam maupun luar negeri, Yang meliputi data pesawat.data penumpang, data barang angkutan berupa cargo, pos dan bagasi penumpang yang tentunya hal ini berati terjadi aktivitas ekonomi.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Pengertian Judul
Bangunan Terminal Penumpang Bandara udara Nicolau Lobato Dili (Timor Leste), bandara udaraAdalah Suatu bangunan yang dapat memenuhi berbagai keperluan penumpang dan barang, mulai dari tempat penjualan ticket, pelapor ticket, boarding pass, ruang tunggu penjualan souvenir, informasi, komunikasi, cafeteria dan untuk mengakomodasi keperluan penumpang dan barang, maupun tempat perpindahan antara moda transportasi. Bandara udara merupakan suatu tempat kegiatan-kegiatan dimana saling berhubungan dengan transportasi udara, antara lain untuk Take Off and Landing Position.

1.2.Latar Belakang
Bandara Udara adalah suatu sistem transportasi udara, atau sebagai pintu gerbang keluar masuknya antara negara, dan juga merupakan sala satu infrastruktur suatu transportsi yang wajib ada di setiap negara karena ini sangat dapat meningkatakan pertumbuhan ekonomi suatu negara.

1.3.Permasalahan
a.      Permasalahan umum
Untuk mengakses menuju kekota Dili atau ibu kota Timor Leste  biasanya melalui mengunakan transportasi darat yang kerap terjadi kepadatan lalu-lintas yang cukup tinggi serta juga melalui transportasi udara biasanya dengan pesawat ukurang sedang karena ukuran bandara udara internasional nicolau lobato tidak memenuhi standart internasional, maka survei menbuktikan bahwa fenomen terjadi disetiap titik jalan / gerbang masuk ke kota Dili sehingga perlu diadakan jalur akses lain, salah satunya adalah mengolah ulang jalur transportasi udara yaitu melalui bandara udara Nicolau Lobato yang terletak di ibu kota Dili  (Timor Leste). Menbangun terminal bandara internasional Nicolau Lobato untuk menwadahi segala kebutuhan transportasi bandara udara serta memenuhi standar internasional dan melayani rute penerbangan Internasional maupun penerbangan domestik.

b.      Permasalahan Khusus
Jumalah penerbangan (take off and landing) dalam operasi ada dua terdiri dari penerbangan dalam operasi domestik dan penerbangan dalam orperasi komersial. Penerbangan operasi dalam domestik terdiri dari bandara Baucau dan bandara Suai. Saat ini penerbangan komersial dalam mengopersi ke bandara Nicolau lobato paling besar didarati pesawat ukuran sedang yaitu Boeing 737-300 yang di operasikan pesawat Merpati airlines dan pesawat Batavia airlines jalur Dili - Denpasar yang di sediakan Indonesia dan Australia menyediakan layanan penumpang dua kali sehari Dili – Darwin dengan pesawat Qantas air, sedangkan Aust Asia Airlines mengunakan pesawat sewaan Silk air dalam mengoperasi penerbangan Dili - Singapore tiga kali sehari dengan pesawat airbus A319. Dan jumlah penerbangan (take off and landing) mencapai 15-25 kali sehari, kepadatan penumpang rata-rata perhari sebanyak 1.500 orang. Di tahun depan, jumlah penerbangan di bandara Nicolau lobatu akan semakin meningkat.

1.4.Maksud dan Tujuan
a.      Maksud
-          Maksud dari perancangan Airport Nicolau Lobato merupakan Untuk mewadai segala kebutuhan transportasi bandara udara yang melayani penerbangan Internasional maupun Domestik.
-          Menciptakan sarana penerbangan tempat yang aman dan nyaman
-          Serta dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi antara negara dengan melalui akses jalur transportasi udara yang memuaskan.
b.      Tujuan
-          Jalur transportasi udara di bandara Udara Nikolau Lobato akan mengalami lonjakan jumlah maskapai, itu berarti arus penumpang yang datang maupung berangkat dari Kota Dili  (Timor Leste) akan semakin padat dan menyebabkan kapasistas terminal penumpang yang Sudah ada saat ini tidak dapat manampung / mencukupi lagi, sehingga sarana fisik terminal harus diperbaiki/dikembangankan untuk mengimbangu peningkatan penumpang.

1.5.Diskripsi Proyek
Nama                           :Terminal Penumpang Bandara internasional Nicolau Lobato Dili
 (Timor - Leste)
Lokasi Proyek              :Dili ibu kota Timor-Leste.
Peruntukan Lahan        :Bandara Udara
Kondisi Site                 :Kontur tanah relatif datar
Luas Lahan                  :
Elevasi                         :25 ft / 7.65 m
Kordinat                      :08° 34’ 47.59”5 125°3128.99” E
Batas Utara                  :Laut
Batas selatan                :Gunung
Batas Timur                 :Sungai
Batas Barat                  :Laut
KDB                            :40-60%
KLB                             :4
GSB                             :8m
Sifat Proyek                 :Fiktif
Pemilik Proyek                        :-
           
1.6.Tema Proyek
Arsitekture Post modern
Post modern adalah Campuran antara macam-macam tradisi dan masa lalu. Postmodernisme adalah kelanjutan dari Modernisme, sekaligus melampaui modernism.  Ciri khas karya-karyanya adalah makna ganda, ironi, banyak pilihan, konflik dan terpecahnya berbagai tradisi, karena heterogenitas sangat memadai bagi Pluralisme. 
Hasil akhir dari karya Postmodern selalu ambigu (mengandung dua makna).  Kalaupun para seniman ini menggunakan sedikit gaya modern, tujuannya adalah menolak atau mencemooh sisi-sisi tertentu dari Modernisme.
Di dalam dunia arsitektur, Post Modern menunjuk pada suatu proses atau kegiatan dan dapat dianggap sebagai sebuah langgam, yakni langgam Postmodern. Dalam kenyataan hasil karya arsitekturnya, langgam ini muncul dalam tiga versi/sub-langgam yakni Purna Modern, Neo Modern, dan Dekonstruksi. Mengingat bahwa masing-masing pemakai dan pengikut dari sub-langgam/versi tersebut cenderung tidak peduli pada sub-langgam/versi yang lain, maka masing-masing menamakannya langgam purna-modern, langgam neo-modern dan langgam dekonstruksi.

1.      PURNA  MODERN
PURNA MODERN : yang dikomunikasikan adalah identitas regional, identitas kultural, atau identitas historikal. Hal-hal yang ada di masa silam itu dikomunikasikan, sehingga orang bisa mengetahui bahwa arsitektur itu hadir sebagai bagian dari perjalanan sejarah kemanusian.

2.      NEO – MODERN
NEO MODERN : mengkomunikasikan kemampuan teknologi dan bahan untuk berperan sebagai elemen artistik dan estetik yang dominan.

3.      Dekonstruksi
a.       Unsur-unsur yang paling mendasar, essensial, substansial yang dimiliki oleh arsitektur.
b.      Kemampuan maksimal untuk berarsitektur dari elemen-elemen yang essensial maupun subastansial.
Maka dari sinilah saya memilih tema arsitektur post modern karena dilihat dari segi budaya yang ada serta banyaknya peningalan-peningalan yang dapat kita manfaatkan dalam ide-ide dalam suatu bangunan dengan konsep post modern.










BAB II
Tinjauan Pustaka
Maksud dari pengadaan bab ini adalah untuk mengenali, memahami, dan mengetahui lebih dalam seluk beluk kegiatan Bangunan terminal Penumpang, sarana dan Prasarana apa saja yang berlaku secara umum (Universal).
Definisi Airport. Airport atau Bandara atau lapangan terbang atau bandar udara adalah suatu lokasi di mana terdapat kapal terbang seperti pesawat, helikopter, dan kapal udara dengan terjadi kegiatan keberangkatan / lepas landas dan pendaratan.

Di tempat ini pesawat juga disimpan atau dipertahankan pada satu bandara. Sebuah bandara setidaknya memiliki satu permukaan seperti satu landasan terbang, satu landas helikopter, atau terdapat permukaan untuk lepas landas dan pendaratan, dan terdapat bangunan-bangunan seperti hangar dan bangunan terminal.

Bandara yang lebih besar memiliki pangkalan permanen operator layanan, galangan pesawat laut dan tanjakan, kontrol lalu lintas udara, fasilitas penumpang seperti restoran dan ruang tunggu, dan layanan darurat. bandara militer adalah dikenal sebagai satu pangkalan udara atau stasiun udara. Istilah airfield, airstrip dan aerodrome ini digunakan untuk merujuk bandara, dan istilah heliport, basis pesawat laut, dan STOLport merujuk ke bandara yang secara eksklusif untuk helikopter, pesawat laut, atau keberangkatan dan pendaratan singkat pesawat.
Menurut PT Angkasa Pura Persero Bandara atau Lapangan udara adalah segala termasuk bangunan dan peralatan yang merupakan kelengkapan minimal untuk menjamin tersedianya fasilitas bagi angkutan udara untuk masyarakat.

Keamanan bandara biasanya membutuhkan pemeriksaan yang ketat termasuk keamanan bagasi, penayangan / scanning dengan sinar X material logam dari individu, Counter check in, pendeteksi senjata berapi serta tajam dan obat-obatan terlarang.

Ø  Fasilitas yang penting dalam bandara udara adalah :
ü  Sisi Udara (Air Side)
  • Runway atau landas pacu yang mutlak diperlukan pesawat. Panjangnya landas pacu biasanya tergantung dari besarnya pesawat yang dilayani. Untuk bandar udara perintis yang melayani pesawat kecil, landasan cukup dari rumput ataupun tanah diperkeras (stabilisasi). Panjang landasan perintis umumnya 1.200 meter dengan lebar 20 meter, misal melayani Twin Otter, Cessna, dll. pesawat kecil berbaling-baling dua (umumnya cukup 600-800 meter saja). Sedangkan untuk bandar udara yang agak ramai dipakai konstruksi aspal, dengan panjang 1.800 meter dan lebar 30 meter. Pesawat yang dilayani adalah jenis turbo-prop atau jet kecil seperti Fokker-27, Tetuko 234, Fokker-28, dlsb. Pada bandar udara yang ramai, umumnya dengan konstruksi beton dengan panjang 3.600 meter dan lebar 45-60 meter. Pesawat yang dilayani adalah jet sedang seperti Fokker-100, DC-10, B-747, Hercules, dlsb. Bandar udara international terdapat lebih dari satu landasan untuk antisipasi ramainya lalu lintas.
  • Apron atau tempat parkir pesawat yang dekat dengan terminal building, sedangkan taxiway menghubungkan apron dan runway. Konstruksi apron umumnya beton bertulang, karena memikul beban besar yang statis dari pesawat.
  • Untuk keamanan dan pengaturan, terdapat Air Traffic Controller, berupa menara khusus pemantau yang dilengkapi radio control dan radar.
  • Karena dalam bandar udara sering terjadi kecelakaan, maka disediakan unit penanggulangan kecelakaan (air rescue service) berupa peleton penolong dan pemadam kebakaran, mobil pemadam kebakaran, tabung pemadam kebakaran, ambulans, dan peralatan penolong lainnya.
  • Juga ada fuel service untuk mengisi bahan bakar avtur.
ü  Sisi Darat (Land Side)
  • Terminal bandar udara atau concourse adalah pusat urusan penumpang yang datang atau pergi. Di dalamnya terdapat pemindai bagasi sinar X, counter check-in, (CIQ, Custom - Inmigration - Quarantine) untuk bandar udara internasional, dan ruang tunggu (boarding lounge) serta berbagai fasilitas untuk kenyamanan penumpang. Di bandar udara besar, penumpang masuk ke pesawat melalui garbarata atau avio bridge. Di bandar udara kecil, penumpang naik ke pesawat melalui tangga (pax step) yang bisa dipindah-pindah.
  • Curb, adalah tempat penumpang naik-turun dari kendaraan darat ke dalam bangunan terminal
  • Parkir kendaraan, untuk parkir para penumpang dan pengantar/penjemput, termasuk taksi.

-       Sumber Refrensi:
·         http://id.wikipedia.org/wiki/Bandar_Udara_Internasional_Presidente_Nicolau_Lobato.
·         Nevi Mulyana (Terminal Penumpang Bandara Husein Sastranegara)
·         Rivaldy Rachman (art Auditorium Bandung) dalam tema Post Modern


















  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

Anonymous said...

prikitiww

Post a Comment