Beranda Estetika

EVALUASI SEMESTER AKHIR
JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LANGLANG BUANA BANDUNG
MATA KULIAH : TIPOLOGI
Mahasiswa : Asep. Kuswara
Npm : EA. 1000014
Dosen : H. RM. Patiunus,Dipl.Eng,Ir. MTA
Asisten : Yanwar Aidil,ST
Kata Pengantar
Tulisan ini saya buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Tipologi
Saya mencoba mengkritisi beberapa bangunan yang ada di kota bandung
Dan kota garut .
Sesuai isi tugas, gedung / bangunan yang di kritisi adalah
Gedung sate Bandung , Hotel Preanger , Bangunan Lippo Bank simpang lima
& Bangunan tradisional ( saya ambil contoh resort sampiren di Garut )
Kapasitas keilmuan saya sebagai mahasiswa tentu masih jauh di bawah
Ilmi para Arsitek bangunan-bangunan di atas tadi
Tapi bagaimana pun sempurnanya sebuah bangunan tetap saja
Ada bagian-bagian yang tidak pas dari pandangan beberapa orang
Saya hanya menilai dari sudut ilmu akademisi yang pernah saya terima
Kritik merupakan bagian dari kreatifitas oleh karna itu mudah-mudah han
Tulisan saya ini nantinya akan lebih menambah kreatifitas saya dalam mendesain sebuah
bangunan.
Berikut Bangunan –bangunan yang saya kritisi
( Ke Halaman Berikutnya )
1.Gedung Sate
Sepertinya saya terlalu jumawa jika saya seorang mahasiswa Arsitektur,
harus mengkritisi gedung kebanggaan warga jawa barat ini
mungkin ini hanyalah sekedar menambahkan ide-ide saya sebagai
calon seorang arsitek dengan ilmu yang saya dapat dari kampus.
untuk mempercantik dan memper indah gedung sate
dari tampak depan depan gedung sate tampak terbagi dalam 4 bagian
1.Entrance
2.Koridor teras & balkon
3.Banguan di belakang
4.Menara sate ( bagian paling tengah )
bagian menara mungkin sebaiknya lebih di pajukan lagi ke depan
sehingga area sekitar menara akan terlihat lebih gagah
bagian entrance mungkin bisa di tinggikan lagi
dan diberi sentuhan ornament kolom-kolom yang besar sehingga
entrance akan lebih terasa berbeda.
di pinggir banguan ada kolom –kolom besar ( foto 1b)
mungkin akan lebih baik jika ada pengulagan kolom tersebut di tengah bangunan
 
Tampak depan Gedung Sate ( Foto 1a )
Tampak Samping Gedung Sate ( Foto 1b )
Entrance Gedung Sate ( Foto 1c )
2.Hotel Preanger
Pada bangunan baru sedikit sekali ornament artdeco seperti pada bangunan lama
Sehingga bangunan baru dan bangunan lama tidak menyatu secara utuh
Dengan mengulang ornamen artdeco yang ada di bangunan terdahulu
Mingkin kesatuan bangunan akan lebih terasa
Hotel Preanger Bangunan Lama
Hotel Preanger Bangunan baru
3.Bank lippo Jl. Simpang lima
Bangunan terasa monoton tidak banyak masa bangunan yang di mainkan disitu
Mungkin karna ini merupakan ciri dari arsitektuir modern yang lebih mengutamakan
fungsi dari sebuah bangunan
Pada fasade entrance yang menghadap ke jl . Gatot Subroto
Entrance sebaiknya lebih di olah lagi ada bentuk yang lebih menonjol di situ
Tidak seperti sekarang ,terlihat hampir mirip antara tampak yg menghadap ke Gatot
Subroto dan tampak yg menghadap ke jl; karapitan
Mungkin hanya kanopi saja yang membedakannyaa
Gedung Lippo Bank dari arah simpang Lima
4.Bangunan tradisional
banguna tradisional merupakan bangunan yang di dirikan berdasarkan filosofy
yang sangat tinggi , dan masing-masing daerah mempunyai filosofy yang
berbeda-beda tergantung kebudayaan dan kepercayaan dari suatu daerah.
tentunya sudah di pertimbangan dengan matang oleh para pendahulu
atau nenekmoyang mereka .suatu bangunan atau rumah tradisional bisa di
katakana rumah tradisional bila sudah mengacu pada pakem pakem yang ada ..
dalam hal ini saya menyoroti bangunan resort di kampung sampiren garut
bangunan resort di kampung sampiren terletak di atas danau
dengan gaya khas rumah tradisional adat sunda..
atap pada rumah kampung sampiren bergaya julang ngapak
tetapi sudut atap bagian bawah kurang landai sehinggai tidak terlalu terasa bentuk
julang ngapaknya. Ada baiknya sudut atap yang bawah di landaikan
pada rumah adat sunda biasanya ada beberapa jendela yang terbuat dari panil
atau double antara jendela kaca & jendela panil , hal itu tidak tampak pada
banguna rumah kampung sampiren
Tampak rumah kampong sampiren dari danau